You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo  Kelating
Kelating

Kerambitan, TABANAN, Provinsi BALI

Sejarah Desa

Administrator 01 Juni 2022 Dibaca 316 Kali

Menurut cerita dari tetua Desa Kelating yang ditunjang dengan beberapa bukti geografis dan efigrafis berupat Lontar “Pabancangah” bahwa keberadaan Desa Kelating sudah cukup tua yang berawal dari pantai membujur dari Barat ke Timur

Ditepi pantai terdapat sebuah tanjung yang sangat indah mempesona dan di sebelah selatan tanjung ini terdapat telaga yang sangat sakral, airnya berwarna lima yang bias dipakai menyucikan (melukat) bagi orang yang kena penyakit, serta disebelah Timur tanjung ini terdapat sebuah goa yang angker dan diyakini oleh umat hindu mengandung kekuatan gaib. Karena itu banyaklah orang datang untuk bersemadhi di tempat itu. Konon pada jaman dahulu kala disekitar tanjung dan goa itu terdapat pohon bamboo yang sangat lebat sehingga alam lingkungannya merupakan belantara bambu.

Suasana yang sejuk, rindang, indah, nyaman dan aman disekitar Goa dan Tanjung ini menyebabkan banyak orang datang dengan berbagai kepentingan. Ada yang datang untuk menikmati keindahan alam kelautan maupun dataran dan pegunungan, ada juga yang datang untuk menikmati keindahan religius dengan jalan bersemedi di dalam Goa. Para penikmat keindahan alam Tanjung tersebut memberi nama “Tanjung Taman Agung” dan para penikmat semadhi dalam Goa menyebut Goa itu “Kwa Kala” Taman Agung bermakna suatu tempat yang indah dan mengagumkan. Kwa Kala terdiri dari Kwa artinya Goad dan Kala artinya nafsu atau indria. Jadi Kwa Kala artinya suatu tempat menundukan hawa nafsu atau tempat menyatukan pikiran sehingga pikiran manusia menjadi bersih dan suci. Keadaan geografis yang sangat indah dan sangat subur mendorong para pendatang untuk tetap tinggal itu.

Kemudian atas seijin Yang Maha Kuasa hutan bamboo perlahan-lahan dirabas dijadikan tempat permukiman yang diterima nama Desa Pekraman “KWA KALA” membujur dari Barat sampai ke Timur. Disebelah Barat berbatasan Sungai Ho, dan disebelah Timur sungai Abe. Wilayahnya meliputi Desa Kelating dan Tibubiyu yang sekarang.

Sesuai dengan persyaratan terbentuknya suatu Desa Pekraman, maka Desa Kwa Kala berkemas berbenah diri untuk memenuhi azas “Tri Hita Karana”. Salah satu dari unsure tersebut yang belum ada adalah unsur “Parhyangan”. Maka dari itu mulailah membangun Kahyangan keluarga berupa saanggah/ pemerajan dan Kahyangan Desa. Pura Puseh dan Pura Desa dibangun di atas Tanjung Taman Agung dan Pura Dalem dibangun disebelah Timur dekat dengan Setra (bukti fisik masih ada). Kehidupan penduduk Kwa Kala sangat sejahtera dan bahagia karena didukung oleh alamnya yang sangat subur dan ramah.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image